Abstract:
Karena ekosistem pantai memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi, memungkinkan manusia untuk memanfaatkan, mengeksploitasi dan membudidayakan sumber daya hayati yang ada tersebut. Berdasarkan perspektif produktivitas biologik, wilayah pesisir mendapat sebutan sebagai "parabolik domain" karena mempunyai produktivitas paling tinggi, namun demikian juga rentan dan berpeluang mendapat tekanan dari darat maupun dari laut (Gueloget dan Perthuisot, 1992). Secara ekologis terdapat fenomena dinamis seperti: abrasi, akresi, erosi, deposisi dan intrusi air laut. Di samping itu, masih terdapat juga fenomena non alamiah seperti: pembabatan hutan mangrove untuk pertambakan, pembangunan dermaga/jetty untuk pendaratan ikan dan reklamasi pantai. Gejala yang umum terjadi di wilayah ke pesisiran adalah interaksi faktor alam dan aktivitas manusia secara bersamaan, sebagai penyebab adanya degradasi ekosistem.