Abstract:
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau
Arecaceae dan merupakan anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini
dimanfaatkan hampir pada semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai
tumbuhan serbaguna, khususnya bagi masyarakat pesisir kelapa juga adalah sebutan
untuk buah yang dihasilkan tumbuhan ini (VIRGIA, 2012). Namun masyarakat belum
memanfaatkan secara optimal bagian dari buah kelapa bahkan dianggap limbah yang
mana bisa memiliki nilai tambah yaitu sabut kelapa.
Sabut kelapa merupakan bagian terluar buah kelapa yang membungkus
tempurung kelapa. Ketebalan sabut kelapa berkisar 5-6 cm yang terdiri atas lapisan
terluar (exocarpium) dan lapisan dalam (endocarpium). Sabut kelapa dapat diolah
menjadi beragam produk jadi dan setengah jadi yang memiliki nilai jual tinggi. Produk
tersebut antara lain: tali sabut, keset, serat sabut (cocofibre), serbuk sabut (cocopeat),
serbuk sabut padat (cocopeatbrick), cocomesh, cocopot, cocosheet, cocofiber board
(CFB) dan cococoir (Indahyani, 2011).
Pada penelitian (Abdul Gafur, 2022) telah dilakukan rancang bangun mesin
pengurai sabut kelapa yang menghasilkan cocopeat dan cocofiber. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimental, dimulai dari studi literatur,
desain dan perhitungan, gambar detail, pembuatan mesin, dan uji unjuk kerja. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mesin bertenaga bensin 5 HP dapat mengolah 33 kg
sabut kelapa kering per jam, menghasilkan hampir 14 kg cocopeat dan 17 kg cocofiber.
Pada penelitian tersebut hanya terdapat satu fungsi dari alat yang dihasilkan yaitu
hanya sebagai pengurai sabut kelapa.