Abstract:
Tujuan Penelitian kali ini adalah menemukan konsep kualitas layanan destinasi wisata
kepulauan (Bahari). Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, dengan
metode pengumpulan data melalui wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa Kualitas Layanan Destinasi Wisata Bahari, ditentukan oleh 4 (empat) dimensi yaitu: 1).
Aksesibilitas. Tersedia alat transportasi penyebrangan, namun kapal tradisional penangkap ikan
masyarakat yang dimodifikasi untuk angkutan orang, barang dan kendaraan; 2). Amenitas.
Tersedia berbagai alternatif akomodasi, mulai dari hanya sekedar sewa lahan buat mendirikan
tenda, sewa kamar di rumah penduduk, dan penginapan dalam bentuk vila dan homestay.
Namun penginapan memiliki keterbatasan jam operasi listrik; dan 3). Atraksi. Wisata andalan
adalah alam seperti pemandangan laut dan snorkling karang nemo dan setiap setahun sekali
diadakan spesial even (Festival Lemukutan). Namun belum tersedia atraksi budaya, baik seni
tari maupun seni musik yang menunjukkan khas daerah. 4). Penunjang. Pulau Lemukutan sudah
memiliki Pokdarwis, namun SDM mereka masih mengandalkan wawasan dan pengetahuan
otodidak, tidak ada latar belakang pendidikan formal ataupun nonformal. Peran serta berbagai
pihak sangat dibutuhkan dalam meningkatkan kualitas manajerial mereka dan peningkatakan
kualitas sarana prasarana pendukung wisata