Abstract:
Kondisi iklim tropis lembab tidak seluruhnya dapat mendukung keberlangsungan
aktifitas manusia tropis secara nyaman. Dengan kelembaban yang tinggi, manusia tropis
cenderung memerlukan angin yang lebih kencang agar uap air (keringat) yang berada pada
permukaan kulit cepat menguap dan memberikan efek dingin terhadap tubuh, sehingga
kenyamanan termal dapat dicapai. Penambahan kelajuan aliran udara dapat dibantu dengan
penambahan luas baik pada luasan bukaan masuk udara maupn luasan bukaan keluar udara,
asalkan proporsi luas antara luasan bukaan keluar udara dan luasan bukaan masuk udara tepat.
Metode pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengetahui kondisi termal bangunan yaitu
kondisi cerobong surya dengan rasio inlet dan outlet 1:6 dan rasio inlet dan outlet 1:1, sehingga
dapat diketahui nilai temperatur efektif untuk mengetahui tingkat kenyamanan termalnya. Hasil
analisis Kelajuan udara pada Cerobong surya rasio Inlet dan Oulet 1:6 lebih tinggi yaitu sebesar
0,32 m/det dari Cerobong surya rasio Inlet dan Oulet 1:1 yaitu sebesar 0,21 m/det. Kelajuan
udara pada Cerobong surya dengan rasio Inlet dan Oulet 1:6 lebih tinggi 57,6 % daripada
Cerobong surya dengan rasio Inlet dan Oulet 1:1.