Abstract:
Aplikasi antibiotik baik untuk pencegahan maupun pengobatan ikan merupakan upaya sudah sejak lama dilakukan untuk menanggulangi masalah patogen dalam pemeliharaan ikan. Penggunaan antibiotik secara terus menerus dapat menimbulkan efek negatif bagi ikan, lingkungan, dan konsumen ikan. Penyusunan suatu solusi yang berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan patogen dalam budidaya ikan sangat penting. Selain melalui perbaikan lingkungan, strategi kontrol patogen dalam budidaya ikan yang mungkin dilakukan adalah melalui perbaikan resistensi ikan terhadap infeksi patogen. Suatu alternatif yang menjanjikan untuk perbaikan resistensi ikan adalah melalui pemberian fitofarmaka. Paci-paci merupakan tanaman obat yang sudah sejak lama digunakan untuk pengobatan manusia, hewan ternak, maupun ikan. Penelusuran kandungan bahan aktif dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan khasiat dari tumbuhan yang diteliti, sehingga dapat meningkatkan nilai tambah dari tumbuhan tersebut sebagai tanaman obat. Berdasarkan hasil uji fitokimia yang telah dilakukan, diketahui bahwa bahan aktif yang terkandung dalam daun paci-paci terdiri atas alkaloid, saponin, tanin, fenolik, flavonoid, triterfernoid, steroid, dan glikosida. Cara kerja bahan aktif ini antara lain sebagai antiinflamasi, antimikroba, analgesik, atau pun sebagai imunomodulator.