Abstract:
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan uap PMS Parindu PTP Nusantara XIII. Penelitian menggunakan pendekatan studi eksperimen, yaitu suatu metode yang dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel yang selanjutnya dikontrol dan dilihat pengaruhnya terhadap suatu perlakuan. Dalam pabrik minyak sawit (PMS) Parindu dengan kapasitas olah 60 ton TBS/jam, boiler yang dioperasikan berjumlah 2 buah dengan kapasitas masing - masing 20 ton uap/jam. Dengan begitu uap yang dihasilkan berjumlah 40 ton uap/jam. Jadi jumlah uap yang digunakan PMS Parindu untuk melakukan pengolahan adalah 40 ton uap/jam. Sedangkan menurut norma pengolahan kelapa sawit, jumlah uap yang harus digunakan untuk pengolahan kelapa sawit pada PMS dengan kapasitas olah 60 ton TBS/jam adalah 62 ton uap/jam. Dengan begitu, jumlah uap yang digunakan dalam proses pengolahan kelapa sawit di PMS Parindu, kurang 22 ton uap/jam dari norma yang ditentukan. Untuk memenuhi kekurangan uap yang terjadi di PMS Parindu, maka PMS Parindu harus mengoperasikan 1 buah ketel uap lagi dengan kapasitas 22 ton uap/jam. Ketel uap ini harus berbahan bakar minyak solar dengan konsumsi bahan bakar 9480 liter/hari. Ini dikarenakan jumlah bahan bakar serat dan cangkang yang dihasilkan dalam pengolahan hanya dapat memenuhi kebutuhan bahan bakar untuk 2 buah ketel uap saja.