Abstract:
Hot Rolled Sheet-Wearing Course merupakan campuran beraspal panas dengan penggunaan agregat bergradasi senjang. Karakteristik yang terpenting dari campuran ini adalah durabilitas dan fleksibilitas, dan juga dituntut memiliki stabilitas yang cukup dalam menerima beban lalu lintas yang secara langsung bekerja pada lapisan ini. Untuk dapat mencapai kriteria tersebut, faktor komposisi campuran, proses produksi dan proses pelaksanaan pemadatan di lapangan sangat penting diperhatikan. Di dalam pelaksanaan di lapangan, pemadatan sering dilakukan di bawah rentang suhu standar. Berdasarkan uraian tersebut,maka masalah yang dapat diajukan adalah bagaimana karakteristikcampuran HRS–WC yang dipadatkan di bawah suhu standar dan bagaimana tingkat kualitas campuran HRS–WC yang dipadatkan di bawah suhu standar. Penelitian dilakukan dalam skala laboratorium dengan membuat sejumlah campuran HRS-WC dengan Kadar Aspal Optimum kemudian dilakukan pemadatan dengan suhu yang berbeda, mulai dari suhu standar, 10°C dibawah suhu standar dan 20°C dibawah suhu standar. Masing-masing contoh benda uji tersebut kemudian dilakukan pengujian, mulai dari pengujian material, Marsall Test, hingga pengujian nilai Stabilitas, Nilai Flow, Nilai VIM (Voids in Mixed/rongga dalam campuran), Nilai VFB (Voids Filled with Bitument/ rongga terisi aspal), Nilai MQ (Marshal Quotient) dari berbagai variasi suhu pemadatan dilakukan analisis dengan membandingkannya dengan spesifikasi standar. Dari hasil penelitian didapat bahwa karakteristik Lataston (HRS–WC) terjadi perubahan, terjadi penurunan kualitas yang terlihat dari hasil uji. Semakin rendah suhu pemadatan, semakin menurun kualitasnya.