dc.description.abstract |
Radikalisme dunia pendidikan sering menjadi sorotan yang cukup tajam, pendidikan yang seharusnya mencetak manusia-manusia cerdas dan berkarakter berubah menjadi pabrik yang memproduksi benih-benih sikap terorisme. Kenyataan sebagian hasil survei yang menggambarkan simpati kalangan mahasiswa di perguruan tinggi atas tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama adalah realita yang harus menjadi bahan evaluasi diri. Nilai-nilai moderasi yang menjadi watak dasar setiap agama adalah sarana yang efektif, efesien untuk menangkal fenomena ini. Penelitian ini adalah kualitatif dengan melakukan observasi partisipatif, dokumentasi dan wawancara dalam pengumpulan datanya, untuk melihat rool model penerapan pendidikan karakter (pendikar) yang terintegrasi dalam mata kuliah pendidikan agama di Universitas Tanjungpura melalui SK Rektor UNTAN No 1540/UN22/DT/2012. Penelitian ini telah menemukan bahwa integrasi pendikar dalam mata kuliah agama melalui pendekatan moral knowing, moral feeling, dan moral action dalam pembelajarannya cukup efektif memberikan pengalaman pembelajaran secara langsung (Experiential Learning) dalam penerapan nilai-nilai moderasi yang meliputi sikap toleransi, eksklusif, kooperatif dan demokratis. |
en_GB |