dc.contributor.author | M Nur Haris, Didik | |
dc.date.accessioned | 2023-05-19T12:45:07Z | |
dc.date.available | 2023-05-19T12:45:07Z | |
dc.date.issued | 2023-05-19 | |
dc.identifier.uri | http://repository.polnep.ac.id/xmlui/handle/123456789/2156 | |
dc.description.abstract | Pembinaan inteletektual Islam telah membawa perubahan-perubahan mendasar di perbagai bidang sistem kehidupan masyarakat Melayu. Peran dan usaha gigih para da'i yang konsisten dalam mengenalkan Islam secara utuh dan komprehensif serta watak dasar masyarakat Melayu yang terbuka dan menerima kehadiran seseorang ulama luar menjadi faktor utama pesatnya intelektual Islam di nusantara. Proses inilah yang membina kemantaban ilmu dan budaya rahalat ‘ilmiyyah (perjalanan ilmiyah) di kalangan ulama rantau Melayu yang mewujudkan sebuah jaringan ulama Melayu dengan kawasan luar nusantara. Pada abad ke-20, di Kalimantan Barat terdapat ulama-ulama yang menjadi rujukan inteletual Islam tidak saja ulama-ulama Nusantara namun juga ulama-ulama dunia Islam umumnya. diantaranya Muhammad Basuni bin Muhammad `Imran, al-Sambasi (1885-1953 M) dan Guru Haji Isma’il Mundu (1870 – 1957 M). Kajian ini coba melihat lebih mendalam terhadap pembinaan intelektual Islam yang telah ada pada abad ke-20 dari sudut sejarah. | en_GB |
dc.subject | Jaringan | en_GB |
dc.subject | intelektual Islam | en_GB |
dc.subject | Kalimantan Barat | en_GB |
dc.subject | Sejarah | en_GB |
dc.title | Jaringan Intelektual Islam Kalimantan Barat Abad Ke-20; Sebuah Analisis Sejarah | en_GB |