REPOSITORY POLNEP

PENGARUH PEMELIHARAAN (CURING) PADA KUAT TEKAN BETON NORMAL

DSpace/Manakin Repository

Show simple item record

dc.contributor.author Sutandar, Erwin
dc.date.accessioned 2016-10-10T17:24:13Z
dc.date.available 2016-10-10T17:24:13Z
dc.date.issued 2016-10-11
dc.identifier.issn 1693 – 9085
dc.identifier.uri http://repository.polnep.ac.id/xmlui/handle/123456789/1238
dc.description.abstract Beton adalah campuran antara semen, agregat, dan air yang menyebabkan terjadinya suatu hubungan yang erat antara bahan-bahan tersebut. Beton yang baik adalah bila setiap partikel agregat, baik kasar maupun halus terbungkus seluruhnya oleh pasta semen dan semua rongga diantara partikel-partikel agregat tersebut terisi seluruhnya oleh pasta semen. Pasta semen ini selain mengisi pori-pori diantara butiran agregat halus juga bersifat sebagai perekat dalam proses pengerasan, sehingga butiran-butiran agregat saling terikat dengan kuat dan terbentuklah suatu massa yang padat. Kekuatan, keawetan, dan sifat beton yang lain tergantung pada sifat-sifat dasar tersebut di atas, nilai perbandingan bahan-bahannya, cara pengadukan maupun cara pengerjaan selama penuangan adukan beton, cara pemadatan, dan cara perawatan selam proses pengerasan. Dalam proses pengerasan beton dari umur 1 hari sampai dengan mencapai umur 28 hari perlu adanya perlakuan pada beton sehingga kekuatan yang diharapkan akan tercapai. Pada proses pengerasan beton karena adanya proses hidrasi pada semen terjadi karena adanya uap air pada temperatur di atas 100C. Kondisi ini harus dipertahankan agar reaksi hidrasi kimiawi terjadi. Jika beton cepat mengering, maka dapat terjadi retak pada permukaannya. Kekuatan beton akan berkurang sebagai akibat dari retak itu dan juga akibat kegagalan mencapai reaksi hidrasi kimiawi penuh. Kondisi perawatan (curing) yang baik dapat dicapai dengan menggunakan air yang direndamkan / dibahasi pada beton. Dari penelitian yang telah dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh curing terhadap kekuatan beton. Didapatkan hasil bahwa kuat tekan beton dengan dipelihara (curing) dengan cara direndam ternyata mempunyai kekuatan dan akhir yang lebih tinggi dari pada dibiarkan di udara terbuka/tanpa di-curing. Dimana kekuatan beton yang di-curing ternyata melebihi kekuatan tekan dari kekuatan tekan rencana awal. Sedangkan untuk beton yang tidak di-curing ternyata kekuatan tekan yang didapatkan kurang dari kekuatan tekan yang direncanakan. en_GB
dc.language.iso other en_GB
dc.subject beton normal en_GB
dc.subject campuran beton en_GB
dc.subject hidrasi en_GB
dc.subject curing en_GB
dc.subject umur beton en_GB
dc.subject kuat tekan en_GB
dc.subject Normal concrete en_GB
dc.subject concrete mix en_GB
dc.subject hydration en_GB
dc.subject curing en_GB
dc.subject age of concrete en_GB
dc.subject compressive strength en_GB
dc.title PENGARUH PEMELIHARAAN (CURING) PADA KUAT TEKAN BETON NORMAL en_GB
dc.type Other en_GB


Files in this item

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record

Search


Advanced Search

Browse

My Account