dc.description.abstract |
Letak gigi yang tersembunyi menjadikan orang tidak peduli pada bagian tubuh yang satu ini. Belum banyak masyarakat yang memiliki kesadaran untuk memeriksakan kesehatan gigi dan mulut secara rutin. Dampak yang selalu dipikirkan orang selama ini hanya dampak sosial ketika gigi terasa sakit misalnya gigi berlubang. Mereka tidak berfikir bahwa gigi berlubang yang didiamkan bisa menimbulkan penyakit kronis jika tidak cepat diobati. Mengkonsumsi obat pereda sakit secara terus menerus tanpa memeriksakan ke dokter gigi atau Puskesmas bisa menyebabkan gigi berlubang tersebut bisa rapuh hingga kropos. Gigi yang keropos menjadi kehilangan mahkota gigi dan bisa menjadi sumber fokal infeksi. Masyarakat pada umumnya masih banyak menggunakan obat tradisional dalam menghilangkan sakit gigi misalnya biji alpukat dan bunga cengkeh karena pada dasarnya kedua jenis obat tradisional ini mudah diperoleh dipasar. Peneliti ingin mengetahui perbedaan khasiat antara biji alpukat dan bunga cengkeh dalam menghilangkan sakit gigi (Hypereami Pulpa). Hasil penelitian diperoleh bahwa mean atau rata rata waktu penyembuhan dengan menggunakan biji alpukat yaitu 2,6, artinya 2-3 hari setelah dilakukan intervensi baru bisa menghilangkan rasa sakit gigi, sedangkan bunga cengkeh mean atau rata rata waktu penyembuhan 1,9 yang artinya 1-2 hari setelah dilakukan intervensi baru bisa menghilangkan rasa sakit gigi responden. Hal ini membuktikan perbedaan khasiat dari biji alpukat dan bunga cengkeh diukur dari lama waktu penyembuhan. Bunga cengkeh lebih cepat dalam menyembuhkan sakit gigi (Hypereami Pulpa) dibanding dengan biji alpukat dengan probabilitas 0,010. |
en_GB |