PJ-vokasi-9-3-November-2013Kumpulan e-Journal Eksos Vol. 9 No. 3 November 2013http://repository.polnep.ac.id:80/xmlui/handle/123456789/12442024-03-30T00:03:03Z2024-03-30T00:03:03ZPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) PADA MATA KULIAH MATEMATIKAIchsanhttp://repository.polnep.ac.id:80/xmlui/handle/123456789/12502016-10-10T18:12:24Z2016-10-11T00:00:00ZPENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN TERBALIK (RECIPROCAL TEACHING) PADA MATA KULIAH MATEMATIKA
Ichsan
Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran reciprocal teaching pada mata kuliah matematika. Pengembangan ini diharapkan dapat mengungkapkan penguasaan mahasiswa terhadap konsep matematika serta meningkatkan hasil belajar matematika. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilakukan di ruang kuliah jurusan Teknologi Pertanian Politeknik Negeri Pontianak. Prosedur penelitian mengikuti prosedur penelitian tindakan kelas yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan melibatkan 20 orang mahasiswa yang memprogramkan mata kuliah matematika. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik pengukuran dengan alat tes tertulis untuk mengukur kemampuan mahasiswa dalam menyelesaikan permasalahan matematika disertai dengan lembar pengamatan terhadap aktivitas mahasiswa dalam belajar dan kuesioner untuk menjaring tanggapan mahasiswa terhadap model yang diterapkan. Untuk mengukur peningkatan hasil belajar dan efektivitas model yang diterapkan digunakan uji wilcoxon. Aktivitas belajar dianalisis berdasarkan analisis logis, dan respons siswa dianalisis menggunakan statistik deskriptif dengan penyajian skor rata-rata. Temuan penelitian menunjukkan bahwa profil konsepsi awal mahasiswa bervariasi dan pada umumnya konsepsi mereka masih bersifat miskonsepsi. Penguasaan mahasiswa terhadap materi tergolong baik. Persentase aktivitas mahasiswa dalam kegiatan pembelajaran tergolong efektif. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa penerapan model belajar reciprocal teaching dapat meningkatkan hasil belajar secara signifikan.
2016-10-11T00:00:00ZRENCANA INDUK PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA SAHAPM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAKM. Rafanihttp://repository.polnep.ac.id:80/xmlui/handle/123456789/12492016-10-10T18:09:12Z2016-10-11T00:00:00ZRENCANA INDUK PENGEMBANGAN KAMPUNG WISATA SAHAPM KECAMATAN SENGAH TEMILA KABUPATEN LANDAK
M. Rafani
Rencana induk pengembangan kampung wisata merupakan salah satu upaya melestarikan suatu adat budaya yang ada di Desa Sahapm Kecamatan Sengah Temila Kabupaten Landak. Kawasan Kampung wisata ini merupakan suatu kawasan wisata yang mempunyai adat dan budaya yang khas di Provinsi Kalimantan Barat. Kebudayaan yang berkembang dalam masyarakatnya dan rumah tradisional mereka berbentuk rumah panjang (Rumah Betang), menjadi potensi yang bisa dikembangkan sebagai daerah tujuan wisata berbasis masyarakat, termasuk sistem pertanian dan perkebunan, budaya, tempat-tempat potensial untuk melakukan kegiatan pengamatan aktivitas harian masyarakat dan keindahan pemandangannya.
2016-10-11T00:00:00ZFORTIFIKASI TEPUNG IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) PADA PEMBUATAN SNACK DARI PATI JAGUNG (ZEA MAYS)Purwandani, LedyIndrastuti, ErningRamadhia, Muflihahhttp://repository.polnep.ac.id:80/xmlui/handle/123456789/12482016-10-10T18:03:31Z2016-10-11T00:00:00ZFORTIFIKASI TEPUNG IKAN LELE (CLARIAS GARIEPINUS) PADA PEMBUATAN SNACK DARI PATI JAGUNG (ZEA MAYS)
Purwandani, Ledy; Indrastuti, Erning; Ramadhia, Muflihah
Tujuan penelitian untuk meningkatkan nilai gizi dari snack serta mengetahui kombinasi terbaik dari fortifikasi tepung ikan lele terhadap karakteristik snack dari pati jagung. Tahapan penelitian terdiri dari: 1) Pembuatan tepung ikan lele, 2) Pembuatan snack, dan 3) Analisa sifat fisik, organoleptik dan kimia Snack. Snack perlakuan pati jagung dan pati ubikayu (25:75) dengan penambahan tepung lele 10% merupakan perlakuan terbaik berdasarkan uji tekstur, volume pengembangan dan uji hedonik (kesukaan) konsumen. Snack terbaik dengan perlakuan pati jagung dan pati ubi kayu (25:75) dengan penambahan tepung lele 10% mempunyai karakteristik: kadar air 9,5%; kadar abu 6,64%, kadar lemak 8,20%, kadar protein 7,96% dan kadar karbohidrat 67,7%. Hasil uji skoring memberikan snack beraroma dan berasa lele dengan warna kuning kecokelatan.
2016-10-11T00:00:00ZPEMANFAATAN EKSTRAK ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) SEBAGAI BAHAN DASAR CREAM PENYEMBUH LUKAFitriyani, EviMeidy Deviarni, Ikahttp://repository.polnep.ac.id:80/xmlui/handle/123456789/12472016-10-10T18:00:35Z2016-10-11T00:00:00ZPEMANFAATAN EKSTRAK ALBUMIN IKAN GABUS (Channa striata) SEBAGAI BAHAN DASAR CREAM PENYEMBUH LUKA
Fitriyani, Evi; Meidy Deviarni, Ika
Ikan gabus (Channa striata) sangat kaya akan albumin, memiliki senyawa yang penting seperti protein dan beberapa mineral. Ikan gabus adalah sumber albumin yang baik bagi penderita hipoalbumin (rendah albumin) dan penyembuhan luka pasca operasi maupun luka bakar. Selain itu, albumin juga sangat baik untuk kesehatan dalam pembentukan jaringan sel baru, mempercepat pemulihan jaringan sel tubuh yang rusak serta memelihara keseimbangan cairan di dalam pembuluh darah. Tujuan dari penelitian ini adalah membuat ekstrak albumin dari ikan gabus dan mengembangkan ekstrak albumin menjadi cream penyembuh luka. Metode yang digunakan dalam penelitian ini merupakan metode eksperimen atau percobaan dengan (1) membuat ekstrak albumin dan (2) membuat formulasi cream dari ekstrak albumin dengan perlakuan 1 (Total bahan cream 50 gram), perlakuan II (total bahan cream 70 gram), dan perlakuan III (total bahan cream 90 gram). Proses pembuatan sediaan krim diawali dengan penimbangan bahan, selanjutnya air dan bahan larut air lainnya dan fase minyak digabungkan dalam wadah terpisah, bahan dipanaskan dan diaduk hingga bercampur homogen dan dipanaskan pada suhu 65oC – 70oC. Setelah kedua bahan bercampur secara homogen, fase minyak dituangkan sedikit demi sedikit ke dalam fase air sambil diaduk untuk mempersiapkan proses emulsifikasi. Hasil nilai efektivitas tertinggi 1,53 didapat dari perlakuan albumin 60 gram terhadap parameter pH, Viskositas, stabilitas emulsi, warna, kecerahan, bau dan tekstur, sedangkan nilai terendah pada perlakuan albumin 20 gram dengan nilai efektivitas 0,35. Dari hasil percobaan pada mencit menunjukkan bahwa perlakuan 60 gram memberikan waktu penyembuhan selama 4 hari, sementara perlakuan 20 gram dan 40 gram memberikan waktu penyembuhan selama 5 hari.
2016-10-11T00:00:00Z